Mengenal Top, Middle, dan Based Notes Pada Parfum
curated by WangiLoka
Parfum adalah campuran khusus yang membuat kita merasakan dan mengingat sesuatu. Wewangian bukan sekadar bau yang menyenangkan, melainkan peningkat suasana hati. Baik dalam bentuk lilin yang nyaman atau parfum yang mewah, wewangian dapat mengubah perasaan kita. Parfum memiliki bagian-bagian yang berbeda, yang disebut fragrance notes atau aroma wewangian yang berpadu untuk membentuk aroma yang menyeluruh.
Ada tiga jenis utama aroma wewangian: top notes, middle/heart notes, dan based notes. Top notes seperti kesan pertama, middle adalah bagian utama, dan based notes yang bertahan paling lama. Hal ini mirip seperti cara berbagai alat musik memainkan musik bersama dalam sebuah band. Ketiganya hadir bersamaan saat kita menyemprotkan parfum dan semuanya menguap dengan kecepatannya sendiri, yang secara ilmiah telah didefinisikan sebagai tekanan uap spesifiknya. Artinya, setiap molekul memiliki kurva penguapannya sendiri, dan sementara beberapa hanya akan bertahan beberapa menit, beberapa akan bertahan selama berminggu-minggu, baik pada kulit, di kertas isap atau pakaian.
Yuk, kita mengenal top, middle, dan based notes lebih dalam lagi bareng Wangiloka! Keep scrolling!
Memahami Olfactory Pyramid
Olfactory Pyramid atau Perfume Pyramid pertama kali dikenalkan oleh seorang perfumer bernama Jean Carles untuk membantu menyeimbangkan formula wewangian. Untuk mencapai keseimbangan yang harmonis, aroma wewangian diklasifikasikan sebagai top notes, middle/heart notes, dan based notes. Aroma-aroma ini membentuk keselarasan parfum dan karakternya.
Setiap aroma mencerminkan volatilitas aroma atau seberapa cepat aroma tersebut menguap. Aroma di bagian atas menguap paling cepat sementara aroma di bagian dasar bertahan lebih lama. Para ahli parfum menggunakan olfactory pyramid untuk mewakili aroma wewangian parfum, setiap bahan dikategorikan menurut tingkat penguapan dan ketahanannya dari waktu ke waktu.
Mengenal Top, Middle, dan Based Notes
Untuk mengenal top, middle, dan based notes secara mendalam, masing-masing memiliki perannya sendiri dalam parfum.
1. Top Notes
Top notes atau aroma teratas biasanya langsung dapat dikenali dan sebagian besar adalah aroma segar. Beberapa bahkan bisa sangat tajam. Top notes memberikan kesan pertama dari suatu wewangian, dan menyiapkan panggung bagi middle/heart notes untuk bersinar.
Top notes adalah aroma yang paling mudah menguap dari ketiga notes yang menguap paling cepat, yang berarti aromanya tidak bertahan lama. Bahan-bahan dalam kelompok ini adalah yang terkuat selama beberapa menit pertama dan akan mulai menghilang setelah 10 – 30 menit.
Top notes sebagian besar terdiri dari bahan-bahan citrus tetapi atau aroma segar lainnya seperti green dan aroma fruity. Beberapa notes yang populer digunakan pada top notes contohnya seperti, lemon, orange, bergamot, pink pepper, blackcurrant, ginger, mint.
2. Middle/Heart Notes
Middle notes sering disebut juga sebagai heart notes atau ‘jantung’ dari parfum karena membentuk inti dari suatu wewangian. Notes ini dianggap ‘lembut’ dan ‘menyeimbangkan.’ Biasanya middle notes memiliki aroma yang pada dasarnya tidak segar, juga tidak dalam.
Aroma sebenarnya dari middle notes biasanya mulai terungkap setelah 15 menit dan dapat bertahan hingga beberapa jam. Middle notes adalah aroma yang paling kompleks dan sangat cocok untuk menyatukan top notes yang segar dan based notes yang hangat.
Berbagai macam bahan termasuk dalam kelompok ini, sebagian besar beraroma floral, beberapa aroma spicy dan beraroma fruity. Contoh aroma-aroma yang populer digunakan pada middle notes bisa seperti jasmine, ylang-ylang, violet, rose.
3. Based Notes Based Notes sering juga disebut dry down, merupakan aroma yang paling tidak mudah menguap dan menguap paling lambat, yang berarti notes ini bertahan paling lama dari ketiga notes utama wewangian. Aroma asli dari based notes butuh waktu lama untuk terungkap, tetapi kemudian bisa bertahan selama berhari-hari. Based notes ini adalah aroma yang kita cium selama berjam-jam pada pakaian dan kain lainnya.
Sebagian besar dari based notes terdiri dari bahan-bahan yang dalam dan hangat seperti kayu, balsam, musk, dan lainnya. Aroma-aroma tersebut sempurna untuk memberikan daya tahan pada wewangian dan menghangatkan top dan middle notes yang beraroma lebih ringan. Beberapa aroma yang sering digunakan pada based notes misalnya seperti, vanilla, amber, musk, patchouli, sandalwood, cedarwood.
Bagaimana cara meracik aroma yang seimbang pada parfum?
Setelah memahami dan mengenal top, middle, dan based notes, kalian dapat mencoba bereksperimen untuk meracik aroma yang seimbang pada parfum. Dengan menyeimbangkan aroma, kalian dapat menciptakan campuran wewangian yang beraroma menarik dan memikat. Biasanya, campuran tersebut terdiri dari sekitar 50–75% middle notes, 20–40% top notes, dan 5–10% based notes. Formulasi ini tidak memerlukan ketelitian. Contoh kombinasi aroma yang seimbang seperti 4 tetes lemon atau jeruk untuk top notes, 10 tetes kayu manis untuk middle notes, dan 1 tetes kayu cedar untuk based notes.
Gunakan teknik drop-by-drop atau tetes demi tetes untuk menciptakan aroma yang sempurna. Kalian dapat memulai dengan satu tetes setiap minyak aroma, lalu tambahkan lebih banyak tetesan setiap minyak hingga mencapai kesempurnaan.
Dengan memahami aroma, kalian dapat memilih wewangian yang sesuai dengan preferensi. Jadi lain kali, ketika menyemprotkan aroma favorit kalian, perhatikan wanginya dan hargai aroma yang diciptakannya! Selamat mencoba, WangiLovers!